Hohoo haii!! ini tugas dari guru Bahasa Indonesia tercintaa, dan cara pelaporannya itu dipublikasi ke blog siswa.
Ini materi teks eksemplum ya, materi kelas IX semester I kalo buat aku. cari teks eksemplum di internet itu gak gampang-gampang banget, jadi kali ini mau berbaik hati buat bagiin hasil diskusi sama kelompok di kelas^^
inspirasi cerita dari tontonan favorit salah satu anggota, Pada Zaman Dahulu temen si UpinIpin :v yakalii ada yg baca, makasih bangaattt😂😃
/pict gak nyambung biarkan lahyaa/
Desain Penyusunan Teks Eksemplum
No.
|
Jenis
Informasi
|
Keterangan
|
1.
|
Nama Kelompok
|
Buya Hamka
|
2.
|
Kelas
|
IX E
|
3.
|
Ketua dan Anggota
|
Ketua : Bernica Tiyas Bellantika
Anggota :
1.
Chofifah
Nurul Aini
2.
Rivdaniakarla
Ordelia K
|
4.
|
Judul/ Topik proyek
|
Penyusunan teks eksemplum “Cawi dan Harimau”
|
5.
|
Jenis tugas
|
Tugas kelompok
|
6.
|
Sumber bahan
|
Media elektronik (televisi), internet
|
7.
|
Cara pengumpulan bahan
|
Sumber dari internet
|
8.
|
Cara analisis bahan
|
Pengolahan
data/fakta/informasi menjadi
pernyataan
verbal berupa:
a.
penyusunan
kalimat topik pada setiap struktur bagian teks,
b.
pengembangan
kalimat topik dengan kalimat pengembang,
c.
penyusunan
paragraf yang sesuai dengan struktur teks eksemplum,
d.
penyuntingan
kalimat yang disesuaikan dengan unsur kebahasan teks eksemplum,
e.
penggabungan
paragraf menjadi teks eksemplum yang padu.
|
9.
|
Wujud hasil analisis
|
Pada suatu hari di musim panas, Kancil
sedang berjalan-jalan di hutan. Tiba-tiba Kancil mendengar suara burung
bernyanyi, lalu ia mencari asal suara itu. Ternyata suara itu berasal dari
Burung Cawi. Disana, ia bertemu penghuni hutan lainnya. Mereka sedang mendengarkan
nyanyian dari Burung Cawi. Para penghuni hutan merasa senang dan kagum
terhadap Burung Cawi. Selain pandai bernyanyi, ia juga baik hati dan bijak.
Oleh karena itu, Kancil ingin menjadikan Cawi sebagai putri rimba. Para
penghuni hutan setuju dengan usulan Kancil, terkecuali Burung Elang.
Burung
Elang merasa dirinya yang lebih pantas menjadi putri rimba. Tiba-tiba harimau
datang menghampiri Elang, dan bertanya tentang kebenaran kabar bahwa Cawi
telah dijadikan putri rimba. Rupanya harimau juga tidak setuju kalau Cawi
menjadi putri rimba. Mereka merencanakan jebakan untuk mencelakai Cawi.
Harimau memberi tahu Cawi tentang
keberadaan emas di hutan yang telah terbakar. Namun itu hanya siasat Elang
dan Harimau untuk mencelakai Cawi. Kancil merasa curiga terhadap Harimau, dan
ia diam-diam mengikuti mereka.
Sesampainya di hutan, Harimau
menyuruh Cawi untuk masuk ke lubang bekas bakaran sebuah pohon. Dengan alasan
tubuh Harimau tidak muat untuk masuk kedalamnya. Cawi bersedia masuk untuk
mengambil emas tersebut. Ketika ia berada di dalam lubang, Harimau langsung
melompat ke atas sisa pohon yang telah terbakar tersebut, lalu ia
merobohkannya. Seketika Cawi tertimbun reruntuhan pohon yang hangus. Harimau
langsung melarikan diri, ia berpikir Cawi telah mati. Kancil yang melihat hal
itu langsung menolong Cawi dan akhirnya ia dapat keluar.
Kancil mengajak Cawi untuk
membersihkan dirinya di danau. Ketika melihat bayangan dirinya di air, Cawi
terkejut karena tubuhnya berubah menjadi hitam dan tidak cantik lagi. Cawi
tidak bisa berbuat apa-apa. Semenjak itu, Cawi hanya bisa lebih berhati-hati
dan tidak mudah percaya pada seseorang. Kancil menenangkan Cawi dan
memberinya sebuah ide untuk membalas perbuatan Harimau. Cawi dapat berbunyi
“kwing.... kwing.... kwing.... kwang.... kwang.... kwang.... kwang...” untuk
memberi tahu penghuni hutan jika Harimau sedang mengintai mereka. Jadi, kita
dapat belajar bahwa kita harus lebih berhati-hati dan tidak mudah percaya
dengan orang lain.
|
10.
|
Cara pelaporan
|
Tulis dan publikasi
|
11.
|
Jadwal pelaksanaan
|
Pertemuan I – II Minggu pertama pengumpulan data dan menyusun
orientasi.
Pertemuan III Minggu pertama melanjutkan orientasi.
Pertemuan IV Minggu kedua pengumpulan data menyusun insiden.
Pertemuan V Minggu kedua pengumpulan data dan menyusun
interpretasi.
|
Cawi
dan Harimau
Orientasi :
Pada
suatu hari di musim panas, Kancil sedang berjalan-jalan di hutan. Tiba-tiba
Kancil mendengar suara burung bernyanyi, lalu ia mencari asal suara itu.
Ternyata suara itu berasal dari Burung Cawi. Disana, ia bertemu penghuni hutan
lainnya. Mereka sedang mendengarkan nyanyian dari Burung Cawi. Para penghuni
hutan merasa senang dan kagum terhadap Burung Cawi. Selain pandai bernyanyi, ia
juga baik hati dan bijak. Oleh karena itu, Kancil ingin menjadikan Cawi sebagai
putri rimba. Para penghuni hutan setuju dengan usulan Kancil, terkecuali Burung
Elang.
Insiden :
Burung Elang merasa dirinya yang
lebih pantas menjadi putri rimba. Tiba-tiba harimau datang menghampiri Elang,
dan bertanya tentang kebenaran kabar bahwa Cawi telah dijadikan putri rimba.
Rupanya harimau juga tidak setuju kalau Cawi menjadi putri rimba. Mereka
merencanakan jebakan untuk mencelakai Cawi.
Harimau
memberi tahu Cawi tentang keberadaan emas di hutan yang telah terbakar. Namun
itu hanya siasat Elang dan Harimau untuk mencelakai Cawi. Kancil merasa curiga
terhadap Harimau, dan ia diam-diam mengikuti mereka.
Sesampainya
di hutan, Harimau menyuruh Cawi untuk masuk ke lubang bekas bakaran sebuah
pohon. Dengan alasan tubuh Harimau tidak muat untuk masuk kedalamnya. Cawi
bersedia masuk untuk mengambil emas tersebut. Ketika ia berada di dalam lubang,
Harimau langsung melompat ke atas sisa pohon yang telah terbakar tersebut, lalu
ia merobohkannya. Seketika Cawi tertimbun reruntuhan pohon yang hangus. Harimau
langsung melarikan diri, ia berpikir Cawi telah mati. Kancil yang melihat hal
itu langsung menolong Cawi dan akhirnya ia dapat keluar.
Interpretasi :
Kancil
mengajak Cawi untuk membersihkan dirinya di danau. Ketika melihat bayangan
dirinya di air, Cawi terkejut karena tubuhnya berubah menjadi hitam dan tidak
cantik lagi. Cawi tidak bisa berbuat apa-apa. Semenjak itu, Cawi hanya bisa
lebih berhati-hati dan tidak mudah percaya pada seseorang. Kancil menenangkan
Cawi dan memberinya sebuah ide untuk membalas perbuatan Harimau. Cawi dapat
berbunyi “kwing.... kwing.... kwing.... kwang.... kwang.... kwang.... kwang...”
untuk memberi tahu penghuni hutan jika Harimau sedang mengintai mereka. Jadi,
kita dapat belajar bahwa kita harus lebih berhati-hati dan tidak mudah percaya
dengan orang lain.
masih abal-abal, jadi maklumi ya. kalau ada pesan dan saran tolong tinggalkan di kolom komentar. terimakasih.
0 komentar:
Post a Comment